Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Day 3)

Komunikasi Keluargaku (Day 2)


Komunikasi Produktif dengan Anak (Mengatakan yang diinginkan)

Ketika Nara bangun tidur pagi ini, saya ingin mensugestikan sesuatu hal yang saya inginkan ketika Nara melakukan sesuatu di malam kemarin. Tanggal 3 Juni kemarin, Nara sedang bermain dengan Adzkiya dan berebut ingin naik timbangan, sampai akhirnya Nara mendorong Adzkiya dimana posisi Adzki kurang stabil dan akhirnya terjatuh dan menangis. Spontan saya kaget, waduuh jangan sampai seperti ini lagi. Yaa, namanya juga anak kecil mungkin yaa nggak sengaja. Tapi saya berusaha ingin menanamkan pada Nara bahwa mendorong seseorang itu tidak baik, dan saya tidak ingin Nara melakukannya lagi. Sebelum tidur saya sudah berikan Nara kata-kata produktif agar ia lebih berhati-hati lagi.

Ketika bangun pagi tadi, ketika bangun tidur dan mood dia sedang stabil yang biasanya bisa menyerap sesuatu lebih mudah, saya ‘ingatkan’ lagi pada Nara.
“Nara, nanti kalau main sama Ceceu, disayang yaa ceceunya. Kalau berebut mainan kan bisa gantian..”
“Nyanya duluu..”

“Iya Nara dulu boleh, tapi kalau ceceu nya nangis, Nara mengalah ya? Gantian ceceu yang duluan. Nanti sesudahnya Nara lagi, deh. Pinter yaa sayang.” (Sambil saya peluk dan cium)

“Jangan dorong-dorong ceceu yah..” kata Nara.

“Iya disayang aja yaa sayang.. Kan harus sayang sama saudara.”

...

Yang kedua di pagi hari menjelang siang, ketika saya baru selesai menyetrika. Nara ingin main setrikanya, (sudah dalam keadaan dingin) namun Nara menarik kabelnya bukan pegangan setrikanya.

“Yang diambil itu ininya sayang (pegangannya). Kalau kabelnya yang ditarik nanti putus..”

Langsung Nara ubah caranya. :D

Semoga kedepannya komunikasi produktif tentang hal ini bisa melekat di hati dan pikiran Nara. J

.....

Komunikasi Produktif dengan Suami (Kaidah 7-38-55)

Sama-sama berkaitan dengan kejadian malam kemarin. Saya janji kepada suami untuk melakukan suatu tugas, tapi sayanya malah ketiduran ketika ngelonin anak. Sebenarnya hal sepele, suami saya nungguin saya untuk menemani saya mengerjakannya, tapi ternyata saya malah ketiduran. Jadi sayanya yang merasa nggak enak. Esoknya pas bangun untuk sahur, saya bangunkan suami saya. Lalu ketika ia keluar kamar saya minta maaf.

(Hmm sepertinya meminta maaf merupakan cara yang mudah untuk melakukan kaidah 7-38-55 ini, karena kita akan ‘merayu’ orang yang telah kita buat salah, supaya dimaafkan. Maka biasanya kita akan mencari kalimat terbaik, intonasi terbaik dan bahasa tubuh terbaik. *CMIIW :D)

Maka saya meminta maaf kepada suami saya sambil memeluknya. Dan benar saja, ini hal yang cukup sepele, karena suami juga biasa aja katanya, sayanya saja yang agak berlebihan.

Tapi meminta maaf itu bukan suatu kesalahan, kan? J Insya Allah malah akan menambah keharmonisan. :D


Alhamdulillah.. Baru masuk hari ketiga sudah mulai bisa mengontrol diri untuk selalu berkomunikasi produktif sesuai poin yang paling dibutuhkan. Semoga bisa terus konsisten dan berdampak baik untuk yang tersayang. Aamiin.


Salam Ibu Profesional,

Prita Annisa Utami

#level1
#Day3
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip





No comments:

Post a Comment