Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Day 5)

Komunikasi Keluargaku (Day 5)

Komunikasi Produktif dengan Anak (Mengatakan yang diinginkan)

Di pagi hari ketika saya hendak menyuapi Nara sarapan, Nara sedang asyik dengan tasnya dan berlari-lari. Tentu saja saya hendak melarangnya karena ia sedang makan, khawatir nantinya tersedak. Saya katakan,

“Naraa, kan lagi makan.. Kita duduk yuk. Sini duduk di playmat sebelah Unda. Hehe lupaa ya?”

Lalu duduklah Nara dengan senyuman ceria yang masih membekas setelah lari-lari tadi, sambil mengunyah makanannya. Hihi dasaar lucuuu. :D

...

Yang kedua ketika Nara sedang membuka bukunya. Mengingat kejadian hari Minggu kemarin, ketika Nara dengan “iseng”nya menyobek satu lembar buku ensiklopedia hewan. Disaat orang-orang sekitar Nara “agak panik” saat Nara merobek, Nara malah dengan sengaja melanjutkannya.
Maka di siang tadi, saya ingatkan Nara lagi.

“Nara, bukunya jangan disobek yaa.. Kan sayang bukunya bagus, dikasih ateu. Nanti ateunya sedih kalau bukunya disobek.”

Masih ada kata larangan. Saya belum menemukan kalimat yang tepat pada saat itu, jadi saya masih menggunakan kalimat ketidakinginan saya agar Nara tidak merobek bukunya.

Hmm sepertinya poin ini masih harus terus dilatuh sampai “khatam”.. Semangaat!!

.....

Kali ini, saya berkomunikasi produktif biasa dengan suami saya. Sepertinya datar-datar saja, entah karena saya yang sedang terlalu memikirkan banyak hal. Sampai-sampai saya mendapat siraman rohani segar darinya. Alhamdulillah selalu fresh pada akhirnya. (Clear and Clarify, menjelaskan apa yang ada di pikiran saya, yang membuat tidak fokus, dan suami mengembalikan kebingungan saya menjadi sebuah semangat yang baru)

Saya merasa saya sedang berkomunikasi produktif cukup intensif pada diri saya sendiri hari ini.
Membangun bisnis online shop bukan hal yang mudah, apalagi sebagai sumber kehidupan kami satu-satunya untuk saat ini (dimulai ketika saya dan suami memutuskan untuk jalan berdua disini). Setiap bulannya kami harus berpikir keras bagaimana caranya agar produk dapat diterima dengan baik, dengan harapan perkembangan yang pesat mengiringi langkah kami untuk meraih banyak manfaat.

Seketika saya istighfar, mohon ampun dan memohon sama Allah agar diberi ketenangan. Seketika saya flashback betapa saya sudah diberikan banyak sekali kenikmatan yang mungkin belum pernah orang lain rasakan. Saya berusaha terus memantaskan diri, mencari perhatian Allah agar bisa selalu dapat perhatian Allah juga. Saya harus lebih tawakal, dan terus berdoa padanya dengan tidak menuhankan pekerjaan saya. Seperti yang saya baca dalam medsosnya Ust. Yusuf Mansur hari ini, kurang lebih adalah bahwa ketika kita ingin jual rumah misalnya, jangan jadi pusing terus gimana caranya supaya rumah terjual, karena khawatir nggak bisa menyekolahkan anak. Itu pemikiran yang salah, karena rezeki datangnya dari Allah, jadi fokus mintanya sama Allah untuk kehidupan, untuk anak sekolah, dll.

Yaa Allah saya berasa sangat ditegur, dan merasa diberikan petunjuk melalu iseng-iseng scrolling timeline instagram. Alhamdulillah..
Semoga saya bisa terus berkomunikasi produktif bukan hanya kepada suami dan anak, melainkan juga kepada diri sendiri dalam menghadapi tantangan-tantangan hidup yang Allah berikan.
Aamiin..


Salam Ibu Profesional,

Prita Annisa Utami

#level1
#Day5
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif

#kuliahbunsayiip




No comments:

Post a Comment