(sebelumnya, ini link part 1 yaaa --> Fitrah Femininitas Unda (1) )
Unda dapat video tentang mengasah fitrah femininitas dari teman Unda. Video pemaparan dari teh Febrianti almeera. Mendengar kisahnya, ternyata beliau pernah punya pengalaman yang sangaaaattt mirip dengan Unda. tidak 100% sama tapi sangat sangat mirip.
Unda dapat video tentang mengasah fitrah femininitas dari teman Unda. Video pemaparan dari teh Febrianti almeera. Mendengar kisahnya, ternyata beliau pernah punya pengalaman yang sangaaaattt mirip dengan Unda. tidak 100% sama tapi sangat sangat mirip.
jadi izinkan unda cerita ttg Unda ya..
Unda sewaktu SMP menjadi Ketua Osis merangkap Wakil Ketua PMR, SMA menjadi Ketua Osis merangkap wakil Ketua Teater.
Ketika SMP dan SMA selalu berusaha dapat ranking, dari 1-10 udah dicicipi semua, pokoknya harus ranking harus pinter akademiknya. Obsesi untuk mendapatkan apa yang diinginkan sangat besar. Ketika kuliah, tidak diamanahi posisi ketua dimanapun tapi tetep obsesi punya nilai bagus dan juga obsesi lainnya. Pokoknya harus juara, semaksimal mungkin. Perjuangkan segala ikhtiar untuk bisa meraih apa yang diinginkan. Dulu tuuh..
Sewaktu kuliah pernah coba coba jualan, buka les privat, juga bantu dosen sehingga tak jarang punya penghasilan sendiri, bisa beli apa apa sendiri. Kemana-mana pun bebas, ada motor, bisa naik motor, sendiri pun tak masalah.
Mengacu pada kisah Unda diatas kira-kira logika banget anaknya, atau perasa banget? maskulin? atau feminin yang dominan? terlepas dari pakaian Unda yang memang girly, terlepas dari memang sudah semestinya setiap orang bisa mandiri, tapi what's inside me, itu tuh agak agak maskulin banget kan yaa? peran Unda di masa lalu menyebabkan unda lebih berpikir logic, tidak lagi dominan rasa.
jadi ketika kita kembali ke dialog unda dan suami tadi di awal, unda tuh apa-apa pakai logika. aku kan punya uang sendiri, harusnya aku berhak pakai untuk apa aja. padahal, teteeeepp izin suami kudu dikantongin :p walaupuuun punya penghasilan sendiri (maaf ya bi suka tiba2 ada paket kemarin2 :p) kudu pekaa sebagai perempuan. Fitrah Perempuan nurut sama suami kan? hihi (catet, ndaaa)
(to be continued..)
No comments:
Post a Comment