16:31

Crea(te-ac)tive - Day 10

by , in
Bismillah..
Masya Allah, anak merupakan penyejuk hati dan pelipur lara, ternyata betul. Segala aktivitas sederhananya saja selalu membuat hati ini bahagia. 😊

Contohnya saja pagi ini, Nara tiba-tiba bergegas membawa ranselnya yang berisikan pakaian. Tak lupa ia menggendong Pupus, lalu meminta Unda untuk menggendong manekin.

"Unda, tolong gendong manekin, Nyanya gendong Pupus."

"Lho, emangnya kita mau kemana?"

"Kan mau berenang."

"Oohhh haha oke oke hayuu!"

Bergegaslah kami naik grab ceritanya. Kami duduk di kursi ruang tamu seolah-olah sedang berada di dalam mobil Grab. Tak lama kemudian kami sampai.

"Hayu Unda kita berenang."

Lalu Nara tengkurep diatas lantai sambil pura-pura berenang dan tertawa.
Hahaha Unda gemaaaass lihat Nara. 😍

Padahal kalau masuk ke kolam renang betulan, Nara diam membisu biasanya kedinginan atau takut tenggelam (karena kakinya nggak menapak lantai/pakai ban) 😆

Naraaa.. nara.. lucu amat ciiih kamuuuu ❤


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day10
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative


18:46

Crea(te-ac)tive - Day 9

by , in
Bismillah..

Alhamdulillah hari ini kami berkesempatan menyewa mainan perosotan dan ayunan dari jasa sewa mainan di Cimahi 😊. Hal ini sudah lama kami ingin coba karena ingin coba 'punya' mainan tersebut sendiri dirumah, yaa walau hanya dua minggu sih hihi.
Ditambah lagi Nara akhir-akhir ini sering minta nonton tv, walaupun film kartunnya nggak 'aneh-aneh', tapi kami tidak bisa menghindari iklan yang pastinya ada pengaruh kurang baik terhadap anak; maka Unda coba sewa mainan ini untuk menjadi salah satu cara pengalihan, ketika kami berada dirumah.

Nara selalu punya pemikiran beda atas suatu mainan, (mungkin semua anak juga sama yaa). Nara bisa eksplorasi satu mainan menjadi banyak fungsi, (Unda pernah cerita di tantangan sebelumnya yaa waktu, salah satunya Nara membuat roti bakar dari barang-barang yang ada dirumah 😆) Nah, kali ini, di tiang ayunan, Nara menemukan sebuah lubang panjang, dan Nara meminta Unda untuk duduk di depan lubang tersebut.

"Unda, ceritanya di kebun binatang yah.."

"Kebun binatang? Terus Unda jadi apa?"
Unda pikir Unda diminta jadi hewan dan tiang ayunan sebagai pagarnya 🙈 ternyata bukan.

"Nyanya yang belinya.."

"Oohhhh Unda jualan tiket?"

"Iyah.."

"Oohh oke oke ayok kita beli-belian tiket."

Unda dan Ayah ketawa-ketawa aja karena Nara lucu sekalii 😆😆.
Anak-anak memang luar biasa. Idenya menakjubkan. Simpel sih kelihatannya. Tapi it means a lot buat Nara, pun Unda-Ayah.

Keep exploring, you little cute girl


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day9
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

05:56

Bertanggung Jawab atas Harapan

by , in
Ketika Unda meminta kepada Allah agar Nara menjadi anak yang shalihah, Unda harus bertanggung jawab untuk menjadikannya shalihah.
.
Ketika Unda meminta kepada Allah agar Nara jadi anak yang memiliki akhlak yang baik, pun Unda bertanggung jawab untuk menjadikan akhlaknya baik.
.
Ketika Unda meminta kepada Allah agar Nara memiliki pergaulan yang baik, Unda juga bertanggung jawab agar pergaulannya baik.
.
Bagaimana caranya?
Unda juga tidak tau pasti. Unda masih terus mencari, ditengah segala kekhawatiran akan akhir zaman.
Tapi, Allah tau pasti. Pasti Allah tau.
.
Doa. Kekuatan Doa.
Kesungguhan doa yang menjadikan kita mampu. Mampu menjadikan putra/putri kita dambaan surga.
.
Kesungguhan doa yang menjadikan kita memperoleh jalan; yang aman dari marabahaya, jalan yang diridhoi-Nya.
.
.
Sungguh Unda khawatir akan kejamnya akhir zaman. Semakin Unda membuka mata akan banyak hal yang terjadi, semakin Unda ingin memeluk Nara lebih erat, lebiiih erat.
.
Naudzubillahimindzalik..
Semoga Allah selalu melindungi kita. ❤
.
#aliranrasaunda

19:39

Crea(te-ac)tive - Day 8

by , in
Bismillah..

Nara, anak gadis yang imut yang suka sekali bermain peran. Kalau sudah bermain peran, lucunyaaaa minta ampun. 😆

Selalu bersama pupus dan manekin, Nara mengajak mereka berdua makan bersama Unda dan Ayah selepas Maghrib. Bagaikan Unda yang selalu mengajak Nara makan, dan juga menyuapi Nara jika Nara lagi bermain, Nara pun melakukan hal yang sama pada Pupus dan Manekin. Tampak keibuan sekali anak Unda yang cantik ini 😆.

Pandai meniru, mungkin memang begitu karakteristik anak seusia Nara. MakanUnda harus pandai-pandai bertingkah laku agar Nara bisa meniru hal baik dari Unda, dan juga Ayah. 😊

Semakin  pinter yaa, Nak! ❤


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day8
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

21:21

Crea(te-ac)tive - Day 7

by , in
Bismillah..

Nara suka sekali bermain peran. Dari awal sudah mengerti main boneka, pasti Nara bermain peran menjadi Unda. Nah, yang jadi anaknya pasti pupus; boneka kucing kesayangannya.

Namun kali ini bertambah 'anggota baru', sebagai adiknya pupus, yaitu manekin. Ya, manekin kepala itu lhooo (hihi) beberapa bulan lalu Unda beli manekin untuk display kerudung. Nggak taunya sekarang dominan jadi mainannya Nara. 😊

Pagi ini, setting 'drama'nya Nara adalah malam hari, menjelang tidur. Nara sibuk menyiapkan tempat tidur untuk dirapikan, yang ternyata ia pindahkan ke ruang tengah. Jadi, bantal, guling, perlak, dan selimut Nara bawa ke ruang tengah untuk tempat tidurnya pupus dan manekin.
Urutan bantalnya persis seperti di kamar. Hanya saja karena ruang tengah kurang lebar lada saat itu (ada playmate yang dilipat disana) jadi manekin ditaruh di bagian atasnya Nara. Dan Nara bersiap untuk tidur dengan 'anak-anaknya'. 😁😁
Selamat tiduuuur..


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day7
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

19:56

Crea(te-ac)tive - Day 6

by , in
Bismillah..

Tidak terasa mainan Nara sangat banyaaaak. Sebenarnya Unda-Ayah nggak selalu membelikan Nara banyak mainan, hanya saja banyak sekali yang sayang dan perhatian pada Nara sehingga Nara banyak dapat mainan. Alhamdulillah..😊

Hari ini, Nara ingin memindahkan beberapa (banyak) mainannya ke ruang tamu. Entah apa yang ada di benak Nara sampai ia mau bawa semuanya bersamaan.Mungkin memang ingin dimainkan secara bersamaan. Nah,  biasanya Nara memindahkannya menggunakan trolley mainannya, karena lebih mudah plus ada rodanya kaan.

Tapi kali ini berbeda, Nara menggunakan kardus tipis berukuran seperti koper untuk memindahkan barangnya. Waahh berasa mau mudik yaaa, nak. 😁

Padahal biasanya itu kardus yang sudah nggak pernah terpakai, karena Nara lihat Ayahnya mau buang kardus tersebut, tiba-tiba Nara ada ide untuk menggunakannya, hihi dasaaaaar.



Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day6
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
16:59

Crea(te-ac)tive - Day 5

by , in
Bismillah..

Nara lagi sukaaaaa sekali sama cat air. Karena sudah terbiasa dengan pensil warna, spidol dan juga krayon, kali ini Nara suka mencoba sesuatu yang berbeda.

Sensasi mewarnai/menggambar dengan cait air itu seru, pewarnanya dituang dulu, lalu kita memoleskannya diatas kertas dengan menggunakan kuas. Karena kuas itu teksturnya 'lemes', jadi nggak mudah untuk bisa menggunakannya, dan itu yang seru 😊
.
.
Namun hari ini berbeda, Nara enggan main menggunakan kuasnya, melainkan dengan tangannya. Nara ingin mencoba membuat cap tangan dengan menggunakan cat air yang dipoles ke telapak tangannya, lalu ia cap  telapak tangannya diatas kertas.

Walaupun harus berulang kali cuci tangan karena cat ini bukan cat khusus body painting, namun Nara senaaang. Yaaa alhasil baju memang agak basah karena bolak-balik ke kamar mandi. Tapii seruuuu 😍

Kreativitasnya menggunakan cat air dengan cara yang berbeda dari yang biasanya Nara lakukan, membuat matanya berbinar-binar. 😍 Go on, baby! ❤




Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day5
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
20:02

Crea(te-ac)tive - Day 4

by , in
Bismillah..

Hari ini, tetangga kami melangsungkan pernikahannya, di jalan kecil depan rumah kami. Suasananya ramai dan seruu sekali 😍

Kami sekeluarga besar memutuskan untuk duduk-duduk di teras rumah sambil menemani anak-anak bermain batu-batu dan tanaman. Nara dan Adzkiya, yang selalu kompak.main bersama, mulai melempar-lempar bebatuan yang ada di taman.

Hasilnya? Cukup berantakaaan 😅 Yang seharusnya bebatuan ada di 'dalam' kotak dangkal, yang ditempatkan sesuai warna masing-masing, ini berhamburan dimana-mana 😁

Kalau Nara dan Adzki diminta 'langsung' membereskan kayaknya engga mau. Aha! Kita buat permainan aja.
"Siapa yang bisa masukin batunya ke kotak?"

"Disamain warnanya, abu-abu sama abu-abu, putih sama putih yaaa.."
Alhamdulillah It works 😍

Pinteeer dua gadis Tanimulya ❤❤



Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day4
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
18:01

Crea(te-ac)tive - Day 3

by , in
Bismillah..

Kemarin malam, bada Isya, Unda, Ayah, beserta kakak adik Ayah, Ipar, dan juga mertua Unda, mengikuti kegiatan oengajian keluarga, yang baru saja kami adakan mulai hari Jumat malam kemarin.

Alhamdulillah kami dipimpin oleh seorang ustadz yang kebetulan adalah tetangga kami juga. Niat kami sekeluarga besar adalah, ingin selalu memperbaiki cara mengaji, dan juga untuk mendapatkan ilmu agama lainnya, Insya Allah selalu istiqomah, Aamiin.

Nara hanya sendirian kemarin menemani kami, karena kedua sepupunya tidak ada berada ditengah-tengah kami, maka Nara hampir full memerhatikan kegiatan kami, diselingi kegiatan bermainnya sendiri dengan apa yang ada disekitarnya.
.
.
Hari ini, Nara flashback ke kejadian semalam dan berusaha mereka ulangnya. Nara mengajak Ayah bermain tamu-tamuan. Nara menyiapkan baki, makanan mainan, dan juga air muneral sungguhan, lalu menyuguhkannya sambil berkata.
"Ayah, jadi pak Ustadz ya.."

Hahaha spontan Ayah tertawa, sembari mengaminkan 'doa' dari Nara, dan juga merespon kelucuan Nara yang sedang meniru aktivitas kami.yang sangat fresh baru saja terjadi.

Nara belajar bagaimana menjamu tamu dengan makanan.ringan dan juga minuman, tak lupa dengan bakinya.

Sayangnya Unda nggak punya dokumentasinya karena ini hasil cerita Ayah pada Unda. 😆

Alhamdulillah.. Barakallah..


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day3
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
20:10

Crea(te-ac)tive - Day 2

by , in
Bismillah..

Hmm ternyata, kreativitas bukan hanya tentang seni rupa, seni musik, seni peran, dll. Tapi juga berkaitan dengan seni 'merayu' anak kecil 😂.

Jadi begini, tadi pagi Unda dapat undangan pengajian dari tetangga yang anaknya Alhamdulillah akan melangsungkan pernikahan. Pagi ini, kebetulan Nara bangun dengam mood yang tidak begitu 'baik' alias agak manja, dan agak banyak maunya dan nempel Undanya. 😆

Ketika Nara tau bahwa Unda ada agenda pengajian jam 9 pagi (dan sebenarnya Nara juga pasti ikut) tiba-tiba Nara merengek "Nggak mauu ngajii.. Unda nggak boleh ngaajiii ~~"

Seketika Unda setengah panik, "waduh, udah jam setengah 9 nih, mepet. Bisa-bisanya situasi kurang mendukung seperti ini. hihi" dalam hati Unda.

Aha! Tapi bukan Ibu Profesional kalau menyerah begitu saja (hehe Aamiin yaa Ibu Profesional 😊). Unda berusaha bercerita, dengan intonasi dan mimik wajah terbaik, bagaimana nanti di oengajian kita akan berdoa, lalu akan ada sepupunya Nara yaitu Adzkiya, dan juga ada kakak Uno, temannya yang berusia 4 tahun, dan juga ada ibu-ibu posyandu yang sering Nara temui, dan juga banyak 'bujukan' lainny, yang tentunya sesuai kenyataan, tanpa diiming-imingi jajan, dan sebagainya 😁.

Alhamdulillah Nara mauuu, dan kami berhasil hadir ke tempat pengajian walau telat 5 menit. Alhamdulillah Allah permudah langkah Unda beraktivitas hari ini dengan Nara. 😊

Dan sesampainya di lokasi, Nara pun anteng, walau Unda nggak bawa mainan. Nara juga sempat tersenyum menatap Unda ketika mendapati kami para Ibu membaca surah Al-Baqarah dan juga Ar-Rahmaan, karena cukup familiar di telinga Nara 😊.
Alhamdulillah atas hari ini.

Ternyata benar, kreativitas adalah ketika kita bisa mengatasi tantangan dengan sebuah solusi terbaik sesuai dengan apa dan siapa yang kita hadapi. 😊


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day2
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
07:50

Menyelami KREATIVITAS (Finale)

by , in
Menyelami diskusi tentang KREATIVITAS.

Setelah diskusi malam pertama tentang Kreativitas di kelas Bandung 2, Unda ingat, betapa Unda mengecap diri Unda, tidak kreatif karena Unda tidak bisa membuat prakarya. Karena Unda ingat, Unda tak pernah dapat nilai baik di mata pelajaran seni rupa semasa sekolah dulu.

Ketika diselami, Unda disapa oleh Evolusi, Sintesis, dan Revolusi. Unda berusaha menyelami lagi, bahwa kreativitas tak melulu soal prakarya, tak melulu soal handmade things, tapi ide apapun yang membuat kita berbinar, dan kita puas akan hasilnya, itulah buah dari kreativitas.

Seketika ingatan lainnya menyeruak ke permukaan, Unda ingat, dulu Unda pernah membuat lagu dalam tugas seni musik. Unda memadukan nada-nada menjadi irama yang (yaa menurut unda sih) enak didengar, dan cukup membuat teman satu kelas memerhatikan nyanyian Unda waktu itu.

Aaahh, ini juga kreativitas yaaa..
.
.
Unda kembali menelusuri jejak hidup. Kali ini masuk ke perjalanan Unda bersama Nara.

Unda selalu memerhatikan anak perempuan lucu satu ini, kesayangan yang selalu punya ide akan hal yang akan ia mainkan. Unda, dan Ayah tak sering memberikan Nara mainan. Dalam bayangan Unda awalnya, rasanya anak perempuan harus punya masak-masakan lengkap dan segala miniatur perabotan milik Unda lainnya. Tapi, ternyata Nara tak butuh itu.

Ternyata Nara memiliki imajinasi yang membuat ia selalu senang dengan segala aktivitasnya. Dengan bermain imajinasi, apa yang ada di depan mata, bisa Nara jadikan alat untuk bermain, untuk membuatnya berbinar-binar. Siapa sangka, dengan Kreativitas, muncul rasa Syukur untuk senantiasa mengoptimalkan apa yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.
Masyaa Allah..

Semoga Unda-Ayah bisa selalu memfasilitasi Nara, akan idenya.

Ternyata dari diskusi kelas ataupun diskusi bermanfaat lainnya, ingatan Unda selalu mengarah kepada masa-masa muda penuh semangat eksplorasi, dan juga masa pendampingan Nara yang selalu membuat diri ini semakin berbinar dan bersemangat 😍
Alhamdulillah..



...

Nah, diskusi hari selanjutnya me-recall memories masa kecil, ketika kita sebagai siswa diminta oleh guru untuk menggambar sebuah pemandangan.

Cobaaaa, apa yang teman-teman gambar semasa kecil dulu?

Hahaha, Unda pun sama, hampir selalu menggambar dua buah gunung, lalu diantaranya ada matahari terbit, lalu dibawahnya ada sawah, jalan dan juga saung. Tidak lupa tambahan awan dan burung-burung di langit 😆

source: google

Kami semua satu kelas, berusaha untuk menelusuri kenapa bisa seperti itu? Serempak, kompak. 😊

Unda berusaha menyelami lagi, masa kecil Unda dahulu. Yang Unda tahu, pemandangan memang identik dengan pedesaan, dengan sesuatu yang serba hijau dipandang mata. Dan lagi, berhubung Unda tinggal di ‘kota’ (agak pinggir, hehe), jadi cukup jarang melihat hal semacam itu.
Jika benar-benar bisa melihat matahari terbit diantara diua buah gunung, rasanya indah sekali.😍


Oia, ketika semasa kecil Unda juga sering bercerita dengan orang tua, dan mereka pun mengidentikan pemandangan dengan sesuatu yang hijau, terutama sawah. Aahhh, apa ini salah satu alasannya yaa, mengapa pemandangan identik dengan gunung dan kawan-kawannya? 😄

Ditambah lagi,, Unda memang tidak begitu bisa menggambar; dan bagi Unda menggambar gunung dan sekitarnya, merupakan hal termudah yang bisa lakukan pada saat itu, hihi
.
.
Tapii, jika hari ini, Nara diminta oleh gurunya untuk menggambar pemandangan. Insya Allah Unda akan berkata, “Apapun yang Nara lihat adalah pemandangan. Jika diminta menggambar pemandangan yang indah, menurut Nara, Nara paling suka lihat apa?

Jika Nara suka melihat kembang api, Nara bisa menggambarkannya, sebagai simbol rasa gembira yang terwakilkan oleh warna-warninya kembang api, mungkin?
(waah jadi berandai-andai usia Nara sudah agak besar 😆)

Yang pasti, menurut Unda, pemandangan indah adalah melihat senyum Nara setiap hari, akan sesuatu hal yang membuat Nara berbinar-binar.


Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami
20:31

Crea(te-ac)tive - Day 1

by , in
Bismillah..

Halo tantangan bunsay 😊 hehe sudah lama tak bersua.
Tantangan kali ini semakin seruuu karena berkaitan dengan kreativitas 😊

Hari ini, anak mandirinya Unda-Ayah ikut pergi belanja bersama Ema dan Abahnya. Kebetulan Ema mau membeli keperluan dapur di salah satu supermarket di Cimahi, dan ingin mengajak Nara, katanya.

Siang menuju sore, Unda-Ayah menyusul kerumah Abah untuk.menjemput Nara, ternyata anak kreatifnya Unda-Ayah lagi 'bikin kue'. Masya Allah Nara mainan tepung dan beberapa adonan punya Ema. Selama ini ia memerhatikan bagaimana Ayah/Ema membuat kue, yang dimulai dari membuat adonan. Dan ternyata, fitrah anak untuk belajar seketika muncul dan akhirnya menirukan kegiatan tersebut 😍

Dapur memang berantakan, tapi dengan letting it messy, membuat Nyanya semakin semangat mengeksplorasi adonan dan melakukan hal yang ia mau sesuai imajinasi dan referensinya.
Mari terus berkreativitas, nak! ❤



Salam Ibu Profesional

Prita Annisa Utami

#tantangan10hari
#Day1
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
20:40

Menyelami KREATIVITAS

by , in
Menyelami diskusi tentang KREATIVITAS.

Setelah diskusi semalam, Unda ingat, betapa Unda mengecap diri Unda, tidak kreatif karena Unda tidak bisa membuat prakarya. Karena Unda ingat, Unda tak pernah dapat nilai baik di mata pelajaran seni rupa semasa sekolah dulu.

Ketika diselami, Unda disapa oleh Evolusi, Sintesis, dan Revolusi. Unda berusaha menyelami lagi, bahwa kreativitas tak melulu soal prakarya, tak melulu soal handmade things, tapi ide apapun yang membuat kita berbinar, dan kita puas akan hasilnya, itulah buah dari kreativitas.

Seketika ingatan lainnya menyeruak ke permukaan, Unda ingat, dulu Unda pernah membuat lagu dalam tugas seni musik. Unda memadukan nada-nada menjadi irama yang (yaa menurut unda sih) enak didengar, dan cukup membuat teman satu kelas memerhatikan nyanyian Unda waktu itu.

Aaahh, ini juga kreativitas yaaa..
.
.
Unda kembali menelusuri jejak hidup. Kali ini masuk ke perjalanan Unda bersama Nara.

Unda selalu memerhatikan anak perempuan lucu satu ini, kesayangan yang selalu punya ide akan hal yang akan ia mainkan. Unda, dan Ayah tak sering memberikan Nara mainan. Dalam bayangan Unda awalnya, rasanya anak perempuan harus punya masak-masakan lengkap dan segala miniature perabotan milik Unda lainnya. Tapi, ternyata Nara tak butuh itu.

Ternyata Nara memiliki imajinasi yang membuat ia selalu senang dengan segala aktivitasnya. Dengan bermain imajinasi, apa yang ada di depan mata, bisa Nara jadikan alat untuk bermain, untuk membuatnya berbinar-binar. Siapa sangka, dengan Kreativitas, muncul rasa Syukur untuk senantiasa mengoptimalkan apa yang kita miliki dengan sebaik-baiknya.
Masyaa Allah..

Semoga Unda-Ayah bisa selalu memfasilitasi Nara, akan idenya.

Ternyata dari diskusi kelas ataupun diskusi bermanfaat lainnya, ingatan Unda selalu mengarah kepada masa-masa muda penuh semangat eksplorasi, dan juga masa pendampingan Nara yang selalu membuat diri ini semakin berbinar dan bersemangat 😍
Alhamdulillah..


Salam Ibu Profesional
Prita Annisa Utami