Bismillahirrahmaanirrahiim..
Ketika mendengar Family Project,
langsung banyak ide terbesit di pikiran. Tapi yang jadi tantangan adalah
bagaimana cara mengeksekusinya, berhubung harus bisa kooperatif nih semua belah
pihak (Unda Ayah dan Nara) hihi. Ya mulai saja, kita mulai dari hal yang dilakukan
sehari-hari karena menururt Pak Dodik Family
Project itu sebenarnya hanya memoles aktivitas sehari-hari. Nah, memoles! Yuk kita poles poles cantik ^^
Proyek Keluarga : Aktivitas + Manajemen & Organisasi
Maka hari ini saya ingin mencoba menerapkan ide yang paling pertama muncul
ketika melakukan forum dengan suami. Rumahku Syurgaku. Apa itu?
Berhubung suami saya sangat menyukai kebersihan, Perfect Clean, dan saya tidak punya cukup waktu untuk melakukan
semuanya sendiri, karena kegiatan saya, maka saya ingin fampro ini dilakukan. Membagi-bagi
tugas di rumah agar lebih ringan, dan tujuan kebersihan yang diinginkan dapat
tercapai.
Lalu apa yaa yang terjadi hari ini?
...
Pagi ini, Alhamdulillah sebenarnya rumah sudah bersih dan rapi, karena
semalamnya saya sudah membereskannya terlebih dahulu supaya hari ini tidak
begitu banyak yang harus dikerjakan. Saya hanya menyiapkan sarapan, dan hal-hal
kecil lainnya dibantu suami agar lebih bersih lagi.
Namun ada satu yang masih harus dituntaskan, yaitu Menyetrika. Kegiatan yang
tidak saya suka namun harus saya lakukan, hehehe. Akhirnya saya bicara dengan
suami, untuk mengerjakan bagian cucian dan jemuran, lalu saya menyetrika. Kebetulan Nara masih
tidur karena semalam tidurnya larut, dan kelihatannya kurang nyenyak, beberapa
kali bangun di tengah tidurnya. Jadi kali ini saya dan suami yang bekerja sama
dengan waktu untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang bisa diselesaikan. Tak
lupa saya menyiapkan minuman pagi untuk suami agar lebih semangat ^^
Setelah suami selesai dengan jemuran, ia melanjutkan kegiatan mencuci motor
dan saya melanjutkan menyetrika. Maklum, sudah bladus itu motor kesayangannya
hehe jadi harus segera dicuci, dan maklum juga setrikaan sudah sangat menumpuk
jadi harus segera diselesaikan atau dikurangi ^^.
Nara banguuun.. Rumahnya sudah rapi. Namun apa yang terjadi setelah Nara bangun?
Tentu saja banyak mainan yang ingin Nara keluarkan dari keranjangnya hehe
berarti waktunya bermain ^^. Karena bermain dengan Nara merupakan salah satu FamPro
kami juga.
Tapi ada keperluan dulu yang harus kami urus, jadi mainnya kami tunda. Kami bersiap-siap untuk pergi dulu yaa..
.....
Sepulang dari luar, Nara menagih playdough-nya.
Ya, Nara sangat suka sekali bermain playdough
sampai kami memutuskan untuk menjadikannya Fampro Funtastic Dough, dengan
tujuan Nara bisa berkreasi dengan adonan yang kami sediakan. Setelah sebelumnya
adonan Nara hancur karena Nara mencampurnya dengan banyak air, lalu adonan
setelahnya yang nggak tau kenapa jadi makin sedikit, akhirnya kami
menyediakannya lagi.
Peran:
Ayah; mencontohkan Nara cara membuat sesuatu
Nara; meniru buatan ayah
Unda; dokumentasi dan makanan
Banyak kreasi yang ayah dan Nara buat. Walaupun disini ayah mencontohkan,
tapi seringnya Nara mau berkreasi sesuai keinginannya sendiri. Ya nggak apa-apa berarti imajinasi Nara sedang berusaha ia wujudkan sendiri. Daaan walaupun
bentuk yang Nara buat tidak sesuai dengan ekspektasi, tapi apresiasi selalu
kami beri. Tak jarang Nara membuat hal yang menurut Nara mungkin random, tapi
ternyata mirip dengan sesuatu hal yang memang ada, lucuu. Seperti halnya tadi,
Nara membuat bentuk menyerupai ceker ayam. Nara nggak sadar itu apa, sampai
akhirnya Unda dan Ayah bilang itu ceker ayam, Nara terlihat sangat puas sampai
bikin Unda Ayah tertawa-tawa. :D Tak lupa unda sediakan kopi untuk ayah, dan
makanan untuk Nara.
Ketika Nara sudah bosan, tak lupa saya meminta Nara untuk membereskan
mainannya ini. Tapi Nara nggak mau, dan malah menangis minta untuk tidak
dibereskan, biarkan saja di playmat
katanya. Padahal maksud unda, dibereskan supaya adonannya tidak mengering,
namun Nara terus menangis. Unda biarkan Nara menangis dulu, tanpa Unda menyentuh
adonannya. Ketika sudah reda, Unda bilang,
”Nanti kalau playdoughnya nggak
dimasukkan ke wadah, nanti kering kayak playdough
Nara yang kemarin itu lho yang coklat.” (Komunikasi Produktif, Refleksi
Pengalaman ditambah Melatih Kemandirian
untuk Merapikan kembali bekas mainannya)
Akhirnya Nara pelan-pelan memasukkan adonannya ke dalam wadah, sambil
bilang,
“Nanti kering ya playdoughnya”
“Iya, kan sayang kalau kering nanti gak enak dibentuknya, ya?”
Tidak lama setelah itu,
“Ini sama Unda aja beresinnya.” (Nara kasih sisanya
sama Unda)
“Oh, Nara tadi udah ya? Ini sisanya sama Unda? Oke, makasih yaa udah
bantuin.”
Alhamdulillah walaupun belum sampai tuntas beresinnya tapi Nara ada
keinginan untuk merapikan semuanya. ^^
...
Dari kegiatan kami bersama Nara hari ini, kebanyakan mengindikasikan
kecerdasan intelektual Nara, yaitu rasa ingin tahunya Nara melalui adonan yang
ingin ia buat; imajinasi Nara akan bentuk yang ingin Nara buat melalui
playdoughnya. Juga, mengenal emosi Nara ketika ia nggak mau mainannya
dibereskan, sedangkan hal tersebut diperlukan untuk merawat mainannya. Akhirnya
Nara berhasil meredakan emosinya dan memutuskan untuk membereskan adonannya.
Alhamdulillah happy!
Semoga kedepannya FamPro kami lebih menyenangkan dan lebih bermakna
lagi yaa ^^.
Salam Ibu Profesional,
Prita Annisa Utami
#Day1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP
No comments:
Post a Comment