Tantangan 10 Hari Family Project - Day 1


Bismillahirrahmaanirrahiim..

Ketika mendengar Family Project, langsung banyak ide terbesit di pikiran. Tapi yang jadi tantangan adalah bagaimana cara mengeksekusinya, berhubung harus bisa kooperatif nih semua belah pihak (Unda Ayah dan Nara) hihi. Ya mulai saja, kita mulai dari hal yang dilakukan sehari-hari karena menururt Pak Dodik Family Project itu sebenarnya hanya memoles aktivitas sehari-hari. Nah, memoles! Yuk kita poles poles cantik ^^

Proyek Keluarga : Aktivitas + Manajemen & Organisasi

Maka hari ini saya ingin mencoba menerapkan ide yang paling pertama muncul ketika melakukan forum dengan suami. Rumahku Syurgaku. Apa itu?

Berhubung suami saya sangat menyukai kebersihan, Perfect Clean, dan saya tidak punya cukup waktu untuk melakukan semuanya sendiri, karena kegiatan saya, maka saya ingin fampro ini dilakukan. Membagi-bagi tugas di rumah agar lebih ringan, dan tujuan kebersihan yang diinginkan dapat tercapai.
Lalu apa yaa yang terjadi hari ini?
...

Pagi ini, Alhamdulillah sebenarnya rumah sudah bersih dan rapi, karena semalamnya saya sudah membereskannya terlebih dahulu supaya hari ini tidak begitu banyak yang harus dikerjakan. Saya hanya menyiapkan sarapan, dan hal-hal kecil lainnya dibantu suami agar lebih bersih lagi.

Namun ada satu yang masih harus dituntaskan, yaitu Menyetrika. Kegiatan yang tidak saya suka namun harus saya lakukan, hehehe. Akhirnya saya bicara dengan suami, untuk mengerjakan bagian cucian dan jemuran, lalu saya menyetrika. Kebetulan Nara masih tidur karena semalam tidurnya larut, dan kelihatannya kurang nyenyak, beberapa kali bangun di tengah tidurnya. Jadi kali ini saya dan suami yang bekerja sama dengan waktu untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang bisa diselesaikan. Tak lupa saya menyiapkan minuman pagi untuk suami agar lebih semangat ^^

Setelah suami selesai dengan jemuran, ia melanjutkan kegiatan mencuci motor dan saya melanjutkan menyetrika. Maklum, sudah bladus itu motor kesayangannya hehe jadi harus segera dicuci, dan maklum juga setrikaan sudah sangat menumpuk jadi harus segera diselesaikan atau dikurangi ^^.

Nara banguuun.. Rumahnya sudah rapi. Namun apa yang terjadi setelah Nara bangun? Tentu saja banyak mainan yang ingin Nara keluarkan dari keranjangnya hehe berarti waktunya bermain ^^. Karena bermain dengan Nara merupakan salah satu FamPro kami juga.
Tapi ada keperluan dulu yang harus kami urus, jadi mainnya kami tunda. Kami bersiap-siap untuk pergi dulu yaa..

.....

Sepulang dari luar, Nara menagih playdough-nya. Ya, Nara sangat suka sekali bermain playdough sampai kami memutuskan untuk menjadikannya Fampro Funtastic Dough, dengan tujuan Nara bisa berkreasi dengan adonan yang kami sediakan. Setelah sebelumnya adonan Nara hancur karena Nara mencampurnya dengan banyak air, lalu adonan setelahnya yang nggak tau kenapa jadi makin sedikit, akhirnya kami menyediakannya lagi.

Peran:
Ayah; mencontohkan Nara cara membuat sesuatu
Nara; meniru buatan ayah
Unda; dokumentasi dan makanan

Banyak kreasi yang ayah dan Nara buat. Walaupun disini ayah mencontohkan, tapi seringnya Nara mau berkreasi sesuai keinginannya sendiri. Ya nggak apa-apa berarti imajinasi Nara sedang berusaha ia wujudkan sendiri. Daaan walaupun bentuk yang Nara buat tidak sesuai dengan ekspektasi, tapi apresiasi selalu kami beri. Tak jarang Nara membuat hal yang menurut Nara mungkin random, tapi ternyata mirip dengan sesuatu hal yang memang ada, lucuu. Seperti halnya tadi, Nara membuat bentuk menyerupai ceker ayam. Nara nggak sadar itu apa, sampai akhirnya Unda dan Ayah bilang itu ceker ayam, Nara terlihat sangat puas sampai bikin Unda Ayah tertawa-tawa. :D Tak lupa unda sediakan kopi untuk ayah, dan makanan untuk Nara.

Ketika Nara sudah bosan, tak lupa saya meminta Nara untuk membereskan mainannya ini. Tapi Nara nggak mau, dan malah menangis minta untuk tidak dibereskan, biarkan saja di playmat katanya. Padahal maksud unda, dibereskan supaya adonannya tidak mengering, namun Nara terus menangis. Unda biarkan Nara menangis dulu, tanpa Unda menyentuh adonannya. Ketika sudah reda, Unda bilang,

”Nanti kalau playdoughnya nggak dimasukkan ke wadah, nanti kering kayak playdough Nara yang kemarin itu lho yang coklat.” (Komunikasi Produktif, Refleksi Pengalaman ditambah Melatih Kemandirian untuk Merapikan kembali bekas mainannya)

Akhirnya Nara pelan-pelan memasukkan adonannya ke dalam wadah, sambil bilang,
“Nanti kering ya playdoughnya”

“Iya, kan sayang kalau kering nanti gak enak dibentuknya, ya?”

Tidak lama setelah itu,
“Ini sama Unda aja beresinnya.” (Nara kasih sisanya sama Unda)

“Oh, Nara tadi udah ya? Ini sisanya sama Unda? Oke, makasih yaa udah bantuin.”

Alhamdulillah walaupun belum sampai tuntas beresinnya tapi Nara ada keinginan untuk merapikan semuanya. ^^

...

Dari kegiatan kami bersama Nara hari ini, kebanyakan mengindikasikan kecerdasan intelektual Nara, yaitu rasa ingin tahunya Nara melalui adonan yang ingin ia buat; imajinasi Nara akan bentuk yang ingin Nara buat melalui playdoughnya. Juga, mengenal emosi Nara ketika ia nggak mau mainannya dibereskan, sedangkan hal tersebut diperlukan untuk merawat mainannya. Akhirnya Nara berhasil meredakan emosinya dan memutuskan untuk membereskan adonannya.

Alhamdulillah happy!
Semoga kedepannya FamPro kami lebih menyenangkan dan lebih bermakna lagi yaa ^^.

Salam Ibu Profesional,

Prita Annisa Utami

#Day1
#Level3
#MyFamilyMyTeam
#KuliahBunsayIIP





No comments:

Post a Comment